TUGAS
GEOMORFOLOGI
PENGERTIAN,
SEJARAH, DAN ARTI PENTING GEOMORFOLOGI
INDRI HAMZAH /
451 416 003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
PENGERTIAN GEOMORFOLOGI
Geomorfologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya
diterjemahkan sebagai ilmu bentang alam. Mula-mula orang memakai kata
fisiografi untuk ilmu yang mempelajari tetang ilmu bumi ini, hal ini dibuktikan
pada orang-orang di Eropa menyebut fisiografi sebagai ilmu yang mempelajari
rangkuman tentang iklim, meteorologi, oceanografi, dan geografi. Akan tetapi
orang, terutama di Amerika, tidak begitu sependapat untuk memakai kata ini
dalam bidang ilmu yang hanya mempelajari ilmu bumi saja dan lebih erat
hubungannya dengan geologi. Mereka lebih cenderung untuk memakai kata
geomorfologi.
SEJARAH GEOMORFOLOGI
Sebagaimana dengan ilmu pengetahuan
lain, tercetusnya ilmu geomorfologi juga muncul pada saat mulai munculnya
ahli-ahli filsafat Yunani dan Italia. Salah satu ahli filsafat yang bernama
Herodutus (485 – 425 S.M.) yang dianggap sebagai “bapak sejarah”
dikenal pula
mempunyai pikiran-pikiran tentang
geologi, termasuk juga tentang perubahan muka air laut,
salah satu gejala geomorfologi yang
ia perhatikan di Mesir. Kemudian setelah itu banyak pula ahli filsafat lainnya
yang menyinggung tentang geomorfologi ini. Beberapa diantaranya adalah
Aristoteles, Strabo, dan Saneca yang pada ahkirnya mengacu kepada anggapan
bahwa semua proses gejala-gejala alam yang terjadi adalah kutukan dari
Tuhan dimana anggapan ini dinamakan teori malapetak. Namun berabad-abad
kemudian, teori ini mengalami perubahan secara perlahan akibat adanya teori
menurut para filsafat katatrofisma yang menyebutkan bahwa semua gejala
alam itu sebagai akibat pembentukan dan perusakan yang relatif terjadi dengan
tiba-tiba, sehingga terjadilah perubahan bentuk muka bumi. James Hutton
(1726-1779) yang merupakan “bapak geologi modern” yang menerangkan bahwa gejala-gejala
geologi yang terjadi dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari sangat
bertentangan dengan teori filsafat katatrifisma yang menyebutkan bahwa
pembentukan dan perusakan bumi berlangsung secara tiba-tiba. Akibat dari
teori sebelumnya itulah Hutton membuat teori yang sangat terkenal yang benama
The present is the key to the past yang secara arti dapat di terjemahkan
kunci dari kejadian masa lampau adalah kejadian masa sekarang. Seiring
erjalannya waktu, ilmu geomorfologi bukan lagi dikenal sebagai ilmu yang
bersifat statis yang hanya mempelajari berbagai kenampakan yang terjadi di muka
bumi. Namun sekarang geomorfologi dapat dikatakan menjadi ilmu
geomorfologi dinamis, dimana geomorfologi saat ini dapat meramalkan
kejadian-kejadian alam sebagai hasil interpolasi. Selain itu pemerian bentuk
roman muka bumi dapat dinyatakan dengan besaran-besaran matematika seperti kita
kenal dengan nama geomorfologi kuantitatif. Sebagai pemukanya dapat dicatat
Strahler yang membuat analisa pengaliran sungai secara matematika. Di
Indonesia, bebrapa hasil penyelidikan geomorfologi dapat dijumpai terutama yang
ditulis oleh ahli-ahli Belanda pada zaman sebelum perang. Di antara karya-karya
geomorfologi itu patut dikemukakan di sini penyelidikan geomorfologi Kulon
Progo yang dilakukan oleh Pannekoek (1939). Selain itu, sesudah perang pun
ahli-ahli geologi Belanda banyak pula menulis tentang geomorfologi Indonesia.
ARTI PENTING
GEOMORFOLOGI
Pada
dasawarsa terkahir ini sudah dimulai tampak arti penting geomorfologi sebagai
pendukung ilmu kebumian lainnya dan ilmu yang terkait dalam arti praktisnya.
Geomorfologi sebagai ilmu mempunyai arti yang penting, seperti peranannya dalam
geografi fisik dan terapannya dalam penelitian. Geomorfologi sudah mulai
dimasukkan dalam ke dalam kurikulum pada fakkultas-fakultas seperti Fakultas
Pertanian, Teknik, Arkeologi, dan sebagainya serta banyak penelitian-penelitian
yang menggunakan pendekatan geomorfologi. Sebagai contohnya adalah penggunaan
pendekatan geomorfologi untuk studi bencana alam, kerekayasaan, lingkungan,
pemetaan tanah, pemetaan air tanah dan sebagainnya. Namun demikian,
geomorfologi dalam pengajaran serta penelitian-penelitian yang bertema fisik
yang non geomorfologik, uraian geomorfologi hanya sekedar ilustrasi yang
tradisional dan belum dimanfaatkan untuk dasar
pengambilan sampel daerah ataupun analisisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai
hal di antaranya adalah kurangnya atau langkanya buku-buku geomorfologi.
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI
10
Konsep dasar geomorfologi yang berada dalam buku Principles of Geomorphology
adalah:
- Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama waktu geologi,
- Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan,
- Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada proses-proses geomorfologi yang berlangsung,
- Proses-proses geomorfik terekam pada land forms yang menunjukan karakteristik proses yang berlangsung,
- Keragaman erosional agents tercermin pada produk dan urutan land forms yang terbentuk,
- Evolusi geomorfologi bersifat kompleks,
- Obyek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih muda dari Pleistosen,
- Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen,
- Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang beragam, dan
- Geomorfologi, umumnya mempelajari land forms / landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukannya.
ASPEK – ASPEK GEOMORFOLOGI
·
Aspek
morfologi:
a)
Morfografi adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kualitatif
b)
Morfometri adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kuantitatif
·
Aspek
morfogenesis
Menyangkut
asal usul dari bentuk lahan. Morfogenesis terkait dengan tenaga dan proses
geomorfologi
·
Aspek
morfoklonologis
Membahas
tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta.
·
Aspek Morfoaransemen
:
Adalah susunan keruangan dan hubungan berbagai macam
bentuk lahan dan proses yang berkaitan.