Kamis, 15 September 2016



TUGAS GEOMORFOLOGI
PENGERTIAN, SEJARAH, DAN ARTI PENTING GEOMORFOLOGI



INDRI HAMZAH / 451 416 003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


PENGERTIAN GEOMORFOLOGI
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya diterjemahkan sebagai ilmu bentang alam. Mula-mula orang memakai kata fisiografi untuk ilmu yang mempelajari tetang ilmu bumi ini, hal ini dibuktikan pada orang-orang di Eropa menyebut fisiografi sebagai ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim, meteorologi, oceanografi, dan geografi. Akan tetapi orang, terutama di Amerika, tidak begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam bidang ilmu yang hanya mempelajari ilmu bumi saja dan lebih erat hubungannya dengan geologi. Mereka lebih cenderung untuk memakai kata geomorfologi.


SEJARAH GEOMORFOLOGI

Sebagaimana dengan ilmu pengetahuan lain, tercetusnya ilmu geomorfologi juga muncul pada saat mulai munculnya ahli-ahli filsafat Yunani dan Italia. Salah satu ahli filsafat yang bernama Herodutus (485  – 425 S.M.) yang dianggap sebagai “bapak sejarah” dikenal pula
mempunyai pikiran-pikiran tentang geologi, termasuk juga tentang perubahan muka air laut,
salah satu gejala geomorfologi yang ia perhatikan di Mesir. Kemudian setelah itu banyak pula ahli filsafat lainnya yang menyinggung tentang geomorfologi ini. Beberapa diantaranya adalah Aristoteles, Strabo, dan Saneca yang pada ahkirnya mengacu kepada anggapan bahwa semua  proses gejala-gejala alam yang terjadi adalah kutukan dari Tuhan dimana anggapan ini dinamakan teori malapetak. Namun berabad-abad kemudian, teori ini mengalami perubahan secara perlahan akibat adanya teori menurut para filsafat katatrofisma yang menyebutkan  bahwa semua gejala alam itu sebagai akibat pembentukan dan perusakan yang relatif terjadi dengan tiba-tiba, sehingga terjadilah perubahan bentuk muka bumi. James Hutton (1726-1779) yang merupakan “bapak geologi modern” yang  menerangkan bahwa gejala-gejala geologi yang terjadi dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari sangat bertentangan dengan teori filsafat katatrifisma yang menyebutkan bahwa  pembentukan dan perusakan bumi berlangsung secara tiba-tiba. Akibat dari teori sebelumnya itulah Hutton membuat teori yang sangat terkenal yang benama The present is the key to the  past yang secara arti dapat di terjemahkan kunci dari kejadian masa lampau adalah kejadian masa sekarang. Seiring erjalannya waktu, ilmu geomorfologi bukan lagi dikenal sebagai ilmu yang bersifat statis yang hanya mempelajari berbagai kenampakan yang terjadi di muka bumi.  Namun sekarang geomorfologi dapat dikatakan menjadi ilmu geomorfologi dinamis, dimana geomorfologi saat ini dapat meramalkan kejadian-kejadian alam sebagai hasil interpolasi. Selain itu pemerian bentuk roman muka bumi dapat dinyatakan dengan besaran-besaran matematika seperti kita kenal dengan nama geomorfologi kuantitatif. Sebagai pemukanya dapat dicatat Strahler yang membuat analisa pengaliran sungai secara matematika. Di Indonesia, bebrapa hasil penyelidikan geomorfologi dapat dijumpai terutama yang ditulis oleh ahli-ahli Belanda pada zaman sebelum perang. Di antara karya-karya geomorfologi itu patut dikemukakan di sini penyelidikan geomorfologi Kulon Progo yang dilakukan oleh Pannekoek (1939). Selain itu, sesudah perang pun ahli-ahli geologi Belanda banyak pula menulis tentang geomorfologi Indonesia.



ARTI PENTING GEOMORFOLOGI

Pada dasawarsa terkahir ini sudah dimulai tampak arti penting geomorfologi sebagai pendukung ilmu kebumian lainnya dan ilmu yang terkait dalam arti praktisnya. Geomorfologi sebagai ilmu mempunyai arti yang penting, seperti peranannya dalam geografi fisik dan terapannya dalam penelitian. Geomorfologi sudah mulai dimasukkan dalam ke dalam kurikulum pada fakkultas-fakultas seperti Fakultas Pertanian, Teknik, Arkeologi, dan sebagainya serta banyak penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan geomorfologi. Sebagai contohnya adalah penggunaan pendekatan geomorfologi untuk studi bencana alam, kerekayasaan, lingkungan, pemetaan tanah, pemetaan air tanah dan sebagainnya. Namun demikian, geomorfologi dalam pengajaran serta penelitian-penelitian yang bertema fisik yang non geomorfologik, uraian geomorfologi hanya sekedar ilustrasi yang tradisional dan belum dimanfaatkan untuk dasar pengambilan sampel daerah ataupun analisisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal di antaranya adalah kurangnya atau langkanya buku-buku geomorfologi.


KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI
10 Konsep dasar geomorfologi yang berada dalam buku Principles of Geomorphology adalah:
  1. Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama waktu geologi,
  2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan,
  3. Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada proses-proses geomorfologi yang berlangsung,
  4. Proses-proses geomorfik terekam pada land forms yang menunjukan karakteristik proses yang berlangsung,
  5. Keragaman erosional agents tercermin pada produk dan urutan land forms yang terbentuk,
  6. Evolusi geomorfologi bersifat kompleks,
  7. Obyek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih muda dari Pleistosen,
  8. Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen,
  9. Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang beragam, dan
  10. Geomorfologi, umumnya mempelajari land forms / landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukannya.

ASPEK – ASPEK GEOMORFOLOGI
·         Aspek morfologi:
       a)      Morfografi adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kualitatif
       b)      Morfometri adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kuantitatif
·         Aspek morfogenesis
Menyangkut asal usul dari bentuk lahan. Morfogenesis terkait dengan tenaga dan proses geomorfologi
·         Aspek morfoklonologis
Membahas tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta.
·         Aspek Morfoaransemen :
Adalah susunan keruangan dan hubungan berbagai macam bentuk lahan dan proses yang berkaitan.














TUGAS GEOMORFOLOGI
PENGERTIAN, SEJARAH, DAN ARTI PENTING GEOMORFOLOGI



INDRI HAMZAH / 451 416 003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


PENGERTIAN GEOMORFOLOGI
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi dan perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri. Geomorfologi biasanya diterjemahkan sebagai ilmu bentang alam. Mula-mula orang memakai kata fisiografi untuk ilmu yang mempelajari tetang ilmu bumi ini, hal ini dibuktikan pada orang-orang di Eropa menyebut fisiografi sebagai ilmu yang mempelajari rangkuman tentang iklim, meteorologi, oceanografi, dan geografi. Akan tetapi orang, terutama di Amerika, tidak begitu sependapat untuk memakai kata ini dalam bidang ilmu yang hanya mempelajari ilmu bumi saja dan lebih erat hubungannya dengan geologi. Mereka lebih cenderung untuk memakai kata geomorfologi.


SEJARAH GEOMORFOLOGI

Sebagaimana dengan ilmu pengetahuan lain, tercetusnya ilmu geomorfologi juga muncul pada saat mulai munculnya ahli-ahli filsafat Yunani dan Italia. Salah satu ahli filsafat yang bernama Herodutus (485  – 425 S.M.) yang dianggap sebagai “bapak sejarah” dikenal pula
mempunyai pikiran-pikiran tentang geologi, termasuk juga tentang perubahan muka air laut,
salah satu gejala geomorfologi yang ia perhatikan di Mesir. Kemudian setelah itu banyak pula ahli filsafat lainnya yang menyinggung tentang geomorfologi ini. Beberapa diantaranya adalah Aristoteles, Strabo, dan Saneca yang pada ahkirnya mengacu kepada anggapan bahwa semua  proses gejala-gejala alam yang terjadi adalah kutukan dari Tuhan dimana anggapan ini dinamakan teori malapetak. Namun berabad-abad kemudian, teori ini mengalami perubahan secara perlahan akibat adanya teori menurut para filsafat katatrofisma yang menyebutkan  bahwa semua gejala alam itu sebagai akibat pembentukan dan perusakan yang relatif terjadi dengan tiba-tiba, sehingga terjadilah perubahan bentuk muka bumi. James Hutton (1726-1779) yang merupakan “bapak geologi modern” yang  menerangkan bahwa gejala-gejala geologi yang terjadi dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari sangat bertentangan dengan teori filsafat katatrifisma yang menyebutkan bahwa  pembentukan dan perusakan bumi berlangsung secara tiba-tiba. Akibat dari teori sebelumnya itulah Hutton membuat teori yang sangat terkenal yang benama The present is the key to the  past yang secara arti dapat di terjemahkan kunci dari kejadian masa lampau adalah kejadian masa sekarang. Seiring erjalannya waktu, ilmu geomorfologi bukan lagi dikenal sebagai ilmu yang bersifat statis yang hanya mempelajari berbagai kenampakan yang terjadi di muka bumi.  Namun sekarang geomorfologi dapat dikatakan menjadi ilmu geomorfologi dinamis, dimana geomorfologi saat ini dapat meramalkan kejadian-kejadian alam sebagai hasil interpolasi. Selain itu pemerian bentuk roman muka bumi dapat dinyatakan dengan besaran-besaran matematika seperti kita kenal dengan nama geomorfologi kuantitatif. Sebagai pemukanya dapat dicatat Strahler yang membuat analisa pengaliran sungai secara matematika. Di Indonesia, bebrapa hasil penyelidikan geomorfologi dapat dijumpai terutama yang ditulis oleh ahli-ahli Belanda pada zaman sebelum perang. Di antara karya-karya geomorfologi itu patut dikemukakan di sini penyelidikan geomorfologi Kulon Progo yang dilakukan oleh Pannekoek (1939). Selain itu, sesudah perang pun ahli-ahli geologi Belanda banyak pula menulis tentang geomorfologi Indonesia.



ARTI PENTING GEOMORFOLOGI

Pada dasawarsa terkahir ini sudah dimulai tampak arti penting geomorfologi sebagai pendukung ilmu kebumian lainnya dan ilmu yang terkait dalam arti praktisnya. Geomorfologi sebagai ilmu mempunyai arti yang penting, seperti peranannya dalam geografi fisik dan terapannya dalam penelitian. Geomorfologi sudah mulai dimasukkan dalam ke dalam kurikulum pada fakkultas-fakultas seperti Fakultas Pertanian, Teknik, Arkeologi, dan sebagainya serta banyak penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan geomorfologi. Sebagai contohnya adalah penggunaan pendekatan geomorfologi untuk studi bencana alam, kerekayasaan, lingkungan, pemetaan tanah, pemetaan air tanah dan sebagainnya. Namun demikian, geomorfologi dalam pengajaran serta penelitian-penelitian yang bertema fisik yang non geomorfologik, uraian geomorfologi hanya sekedar ilustrasi yang tradisional dan belum dimanfaatkan untuk dasar pengambilan sampel daerah ataupun analisisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal di antaranya adalah kurangnya atau langkanya buku-buku geomorfologi.


KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI
10 Konsep dasar geomorfologi yang berada dalam buku Principles of Geomorphology adalah:
  1. Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama waktu geologi,
  2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk lahan,
  3. Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada proses-proses geomorfologi yang berlangsung,
  4. Proses-proses geomorfik terekam pada land forms yang menunjukan karakteristik proses yang berlangsung,
  5. Keragaman erosional agents tercermin pada produk dan urutan land forms yang terbentuk,
  6. Evolusi geomorfologi bersifat kompleks,
  7. Obyek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih muda dari Pleistosen,
  8. Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor geologi dan perubahan iklim selama Pleistosen,
  9. Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang beragam, dan
  10. Geomorfologi, umumnya mempelajari land forms / landscapes yang terjadi saat ini dan sejarah pembentukannya.

ASPEK – ASPEK GEOMORFOLOGI
·         Aspek morfologi:
       a)      Morfografi adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kualitatif
       b)      Morfometri adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kuantitatif
·         Aspek morfogenesis
Menyangkut asal usul dari bentuk lahan. Morfogenesis terkait dengan tenaga dan proses geomorfologi
·         Aspek morfoklonologis
Membahas tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta.
·         Aspek Morfoaransemen :
Adalah susunan keruangan dan hubungan berbagai macam bentuk lahan dan proses yang berkaitan.